Bumi
kita sudah tergolong berusia tua, semakin bertambah tahun, bertambah pula umur
bumi dan berkurangnya masa “sehat” bumi ini. Sekiranya, kita sebagai penghuni
tidak boleh acuh dan sesukanya berbuat tanpa berpikir dampaknya terhadap tempat
kita hidup ini.
Tahun
2013 telah tiba, dan semua orang sibuk membuat (atau mungkin sudah melanggar?)
resolusi tahun baru mereka. Alam beristirahat selama beberapa menit dari jadwal
sibuknya untuk berbagi ide tentang cara memperbaiki situasi di planet kita
dengan beberapa resolusi di tahun baru yang harus ditempuh oleh umat manusia.
Berikut
adalah tujuh resolusi penting untuk Bumi di 2013:
1.
Mencegah kepunahan spesies
Bumi
sedang berada di tengah krisis kepunahan besar, yang terbesar sejak lenyapnya
dinosaurus 65 juta tahun lalu. Laporan yang dibuat oleh sebuah kelompok
konservasi World Wildlife Fund menyebutkan, tingkat keanekaragaman hayati dunia
juga turun sebesar 30 persen sejak 1970-an. United Nations Environment Program
memperkirakan bahwa 150-200 spesies punah setiap hari. Ini sekitar 10-100 kali
lipat tingkat kepunahan alami.
Salah
satu masalah yang dihadapi spesies yang terancam punah, khususnya di
negara-negara berkembang, adalah perburuan. Sebagian perburuan tersebut didorong
oleh permintaan akan beberapa bagian tubuh hewan untuk obat tradisional.
Sebagai
contoh, Reuters melaporkan sebanyak 633 ekor badak dibunuh di Afrika Selatan
pada 2012. Bandingkan dengan jumlah 448 ekor badak yang mati pada 2011 dan 13
yang mati pada 2007. Perburuan merupakan penyebab utama kepunahan banyak hewan,
termasuk badak Jawa di Vietnam pada 2010.
Pada
akhirnya, hilangnya keanekaragaman hayati akan mengganggu hidup Anda, karena
manusia merupakan bagian dari jaringan kehidupan. Setiap spesies melayani
fungsi tertentu yang tidak dapat sepenuhnya tergantikan jika ada yang punah.
2.
Melestarikan hutan hujan
Hutan
hujan adalah waduk penting yang terdiri dari tanaman, hewan dan mikroba. Hutan
hujan adalah tempat tinggal arthropoda (kelompok yang mencakup serangga,
arakhnida dan krustasea, dan semua hewan yang memiliki eksoskeleton yang
keras). Arthropoda adalah kelompok hewan yang paling beragam di dunia dan
melakukan segala macam peran penting dalam lingkungan mereka, mulai dari
memakan kotoran hingga melakukan penyerbukan bunga.
Hutan
hujan juga terdiri dari tanaman yang bisa membantu manusia, termasuk kina yang
bisa dijadikan obat anti-malaria yang awalnya ditemukan di pohon kina Amazon.
Sangatlah membahayakan saat kehilangan kekayaan alam semacam itu, terlebih
sebelum kita sempat menemukannya.
Hutan
juga menyediakan planet kita dengan pasokan oksigen yang sangat besar. Meskipun
demikian, dari tahun 2000 hingga 2010, misalnya, sekitar 240.000 kilometer
persegi hutan hujan Amazon rusak. Area tersebut kira-kira seluas Inggris.
3.
Melindungi wilayah dengan keanekaragaman hayati yang tinggi
Tidak
semua wilayah diciptakan sama. Beberapa tempat tertentu sebaiknya tidak
diganggu, seperti wilayah yang menjadi habitat bagi spesies langka.
Contohnya
adalah Madagaskar, yang merupakan satu-satunya tempat tinggal lemur dan banyak
makhluk hidup lainnya. Namun hutan dan habitat padang rumput di lepas pantai
Afrika tersebut hancur dengan cepat. Madagaskar telah kehilangan setidaknya 90
persen dari jumlah cakupan hutan aslinya.
Keindahan
alam lainnya adalah Filipina, yang memiliki salah satu tingkat keanekaragaman
hayati tertinggi di planet ini, namun terancam oleh penggundulan hutan dan
pembangunan. Sebuah ekspedisi terbaru menemukan bahwa lebih dari 300 spesies
merupakan penemuan yang baru bagi ilmu pengetahuan, termasuk hiu yang hidup di
laut dalam yang bisa mengembang ketika merasa terancam. Namun spesies tersebut
berada dalam ancaman terkait aktivitas manusia.
4.
Mengurangi gas rumah kaca dan membatasi perubahan iklim
Manusia
adalah makhluk yang banyak menggunakan gas, bahan bakar fosil dan meningkatkan
konsentrasi karbon dioksida, metana, dan perangkap gas panas lainnya di
atmosfer. Banyak peneliti iklim memperkirakan bahwa konsentrasi karbon dioksida
di atmosfer harus dibatasi hingga 350 ppm untuk menghindari suhu panas,
gelombang panas, kekeringan, naiknya permukaan laut, dan kepunahan.
Konsentrasi
karbondioksida saat ini hampir 393 ppm dan meningkat sekitar 2 ppm per tahun,
seperti yang diungkap Mauna Loa Observatory di Hawaii. Untuk menghindari dampak
terburuk pemanasan global, manusia perlu segera menemukan sumber energi
alternatif.
Dampak
terburuk pemanasan global dapat dilihat di Kutub Utara dan Antartika, karena
fenomena yang disebut amplifikasi kutub. Banyak wilayah di Arktik yang
menghangat hingga 1,7 derajat Celcius selama 30 tahun terakhir. Arktik menjadi
wilayah yang memanas lebih cepat daripada bagian belahan Bumi lainnya dan
menjadi suatu pertanda bahwa pemanasan global memang benar terjadi.
Kutub
juga merupakan rumah bagi hewan yang luar biasa seperti beruang kutub dan
penguin, yang sensitif terhadap perubahan lingkungan. Belum lagi fakta bahwa
wilayah tersebut menyimpan air beku dalam jumlah yang besar. Jika mencair, es
itu akan membuat sebagian besar wilayah perkotaan dunia saat ini berada di
bawah permukaan laut.
5.
Mengatasi pencemaran air
Manusia
benar-benar melakukan hal yang merugikan dirinya sendiri. Meskipun langkah
besar telah ditempuh di Amerika Serikat, Eropa dan negara lain, namun
pencemaran air tetap saja menjadi masalah besar dan terus berkembang di seluruh
belahan dunia, termasuk Cina, Asia selatan dan Afrika.
Selain
kerusakan yang sangat jelas yaitu pencemaran air minum dan polusi dari limbah
pertanian, hal lain yang terjadi saat pencemaran tersebut mencapai lautan
adalah bahwa pencemaran akan menciptakan wilayah yang disebut zona mati.
Zona
mati terbentuk karena ganggang berkembang dengan pesat dan mengonsumsi semua
oksigen di wilayah tersebut hingga akhirnya spesies lain mati karena kehabisan
oksigen.
6.
Mengelola penangkapan ikan lebih baik dan menekan perburuan hiu
Teknik
perburuan ikan yang menyebabkan kematian ikan, penyu dan mamalia laut yang
terlalu banyak, sering terjadi ketika hewan-hewan tersebut tidak ditargetkan
oleh nelayan. Hal terburuk dari teknik semacam itu adalah penggunaan jaring
besar (termasuk jala dan pukat, yang menangkap apapun yang berada di jalur
mereka) dan memancing dengan teknik longline, saat ratusan hingga ribuan kait
dipasang hingga bermil-mil di belakang perahu.
Panjang
rata-rata longline di Teluk Meksiko membentang hingga 48 kilometer, dan lebih
dari setengah dari tuna dan ikan todak yang tertangkap dilemparkan kembali,
sebagian besar sudah mati, seperti yang diungkapkan kelompok Pew Environment.
Perburuan
hiu juga telah meningkat secara dramatis, terutama karena meningkatnya
permintaan untuk sup sirip ikan hiu di Cina, suatu zat yang telah terbukti
berulang kali mengandung racun. Sebanyak 73 juta hiu dibunuh setiap tahun untuk
memenuhi kebutuhan ini. Ekosistem laut tergantung pada predator ini untuk
menjaga rantai kehidupan tetap seimbang.
7.
Mengurangi konsumsi
Yang
satu ini cukup sederhana, yaitu mengurangi konsumsi. Penggunaan kembali bahan
bekas mungkin adalah tindakan yang bagus. Hal ini bisa berarti perubahan yang
sederhana seperti penggunaan kembali tas belanja, sehingga mengurangi kebutuhan
akan plastik dan kertas.
Banyak
barang-barang lain yang juga tidak perlu dibuang hanya karena mereka sudah
kuno. Sebuah penelitian terbaru menemukan bahwa sebagian besar peralatan yang
dibuang masih berfungsi dengan baik. Selain itu, tingkatkan efisiensi energi
dengan membuat dan membeli mobil yang lebih baik, seperti kendaraan hibrida
atau listrik yang didukung oleh sumber-sumber daya yang dapat diperbarui.
Anda
juga dapat melakukan hal-hal sederhana seperti mematikan lampu dan peralatan
elektronik lainnya, menggunakan termostat yang bisa diprogram dan mengganti
filter udara AC.
Menggunakan
lebih sedikit plastik juga merupakan langkah yang baik. Sumber daya bumi
terbatas, dan jika manusia tidak lebih berhati-hati, maka kerusakan Bumi akan
menjadi semakin jelas.
Oleh
Douglas Main, Staf Penulis OurAmazingPlanet | LiveScience.com
No comments:
Post a Comment