Kebun
Raya Bogor, siapa yang tidak kenal dengan nama Kebun Raya Bogor ? Kebun Raya
Bogor merupakan salah satu objek wisata observasi alam yang berlokasi di pusat
jantung Kota Bogor, Jawa barat, Indonesia. Berjarak kurang lebih 63 km dari
pusat Ibu Kota Jakarta.
Dari
beberapa sumber informasi yang penulis dapatkan, Kebun Raya Bogor memiliki area
seluas 80 hektar serta dipenuhi pepohonan dengan 15.000 jenis koleksi pohonan
dan tumbuhan. Dan tercatat sebagai kubun botani tertua di Asia.
Kebun
Raya Bogor sangat cocok sebagai tempat untuk kegiatan wisata edukasi observasi
alam. Dari pengamatan penulis dilokasi, lokasi Kebun Raya Bogor juga terdapat
museum hewan (museum zoologi), perpustakaan, koleksi anggrek, serta pusat riset
dan pengembangan biologi.
Dimana
ribuan koleksi spesies tanaman tropis dikelompokan sesuai jenisnya, misalnya
dari spesies keluarga palem, bambu, jahe, dan pastinya pohon tua yang langka
dan umurnya mencapai ratusan tahun kita dapat jumpai di Kebun Raya Bogor.
Koleksi
tanaman dari zaman penjajahan Inggris dan Belanda semuanya ada di Kebun Raya
Bogor ini. Jadi jangan heran bila kita berkunjung di lokasi Kebun Raya Bogor
ini kita akan menemukan tanaman pohon dan tumbuhan yang usianya sudah tua,
bahkan sudah langka sekalipun.
Pengalaman
penulis pada saat membawa rombongan wisata observasi alam ke lokasi Kebun Raya
Bogor, merupakan even perjalanan yang tidak penulis sia-siakan. Pada saat
peserta wisata mengerjakan segala tugas aktivitas yang diberikan kepada gurunya
untuk mengerjakan Lembar Tugas Sekolah. Maka, waktu luang yang penulis miliki
untuk mencari lebih banyak tahu dari lokasi Kebun Raya Bogor ini pun penulis
pergunakan secara maksimal.
Dimulai
dari sebuah kantor pusat informasi Kebun Raya Bogor, penulis mencoba untuk
berkenalan dengan beberapa nara sumber yang dapat penulis ajak bicara ringan
dan santai untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya untuk penulis
tuangkan dalam sebuah artikel tulisan di website blog ini.
Informasi Sejarah
Awalnya
Kebun Raya Bogor merupakan bagian dari hutan buatan yang telah ada pada masa
Prabu Siliwangi (1474-1513) dari Kerajaan Sunda (sumber : Prasasti Batutulis).
Taman ini dibuat dengan maksud untuk menjaga kelestarian lingkungan, dan di
jadikan untuk memelihara benih-benih kayu langka pada saat itu.
Hutan
buatan ini sempat terlantar setelah Kerajaan Sunda ditaklukan oleh Kesultanan
Banten. Berkembang kembali pada pertengahan abad ke-18, ketika Gubernur
Jenderal van der Capellen membangun rumah peristirahatan di salah satu sudut
hutan buatan ini.
Awal Dibangunnya
Kebun Raya Bogor
Pada
tahun 1800-an, Gubenur Jenderal Thomas Stamford Raffles ternyata pernah tinggal
di Istana Bogor yang lokasi tidak jauh dari Kebun Raya Bogor ini. Beliau sangat
tertarik untuk mengubah halaman Istana Bogor menjadi kebun yang cantik. Dengan
dibantu para akhli botani, maka berdirilah taman yang bergaya Inggris klasik.
Salah seorang yang ikut mendesain Kebun Raya Bogor adalah W. Kent, dia adalah
orang yang ikurt membangun Kew Garden di London, Inggris.
Pada
tahub 1814, Olivia Raffles (istri dari Gubernur Jenderal Thomas Stamford
Raffles) meninggal dunia dan dimakamkan di Batavia. Untuk mengenang Ibu Negara
Jawa pada saat waktu itu, maka didirikanlah sebuah Monumen Lady Raffles. Dimana
monumen tersebut berada di dalam salah satu area Kebun Raya Bogor hingga
sekarang.
Kebun
Raya Bogor diresmikan pada tanggal 18 Mei 1817 dengan nama "s'Lands
Plntentuin Buitenzorg". Dalam perjalanan sejarahnya Kebun Raya Bogor
mempunyai beberapa nama dan julukan. Antara lain : s'Lands Plantentuin,
Syokubutzuer (pada zaman pendudukan Jepang), Botanical Garden of Buitenzorg,
Botanical Garden of Indonesia, Kebun Gede, Kebun Jodoh, dan Kebun Tete.
Nama-nama
julukan yang unik, yang disandang oleh lokasi Kebun Raya Bogor ini. Hal ini
membuat penulis tertawa geli dalam hati. Namun, karena yang diajak bicara
adalah orang yang lebih tua maka, penulis mencoba menahan rasa ingin tertawa
lepas mendengar beberapa nama julukan yang disebutkan oleh salah seorang nara
sumber tersebut.
Belum
sampai puas obrolan penulis dengan beberapa nara sumber di kantor informasi
Kebun Raya Bogor dengan ditemani makanan gorengan dan kopi yang penulis pesan
dari pedagang yang terdapat di halaman depan pagar pintu masuk Kebun Raya
Bogor. Obrolan harus terhenti dengan waktu berakhirnya rombongan melakukan
wisata observasi di lokasi Kebun Raya Bogor ini. Dan harus melajutkan rangkaian
perjalanan wisata menuju lokasi lain.
Yang
terpenting pada saat kita akan melakukan wisata di lokasi Kebun Raya Bogor ada
beberapa tips
Usahakan
agar memnggunakan pakaian lengan panjang, atau pergunakanlah lotion anti nyamuk
untuk melindungi kulit kita dari gigitan serangga.
Bawalah
topi, air dan makanan secukupnya. Karena di dalam area tidak terdapat orang
berjualan makanan.
Bagi
yang tidak membawa bekal air dan makanan, kita bisa coba mampir ke salah satu
cafe yang terdapat tidak jauh dari lokasi pintu masuk untuk mencoba makanan
khas Sunda.
Waktu
Berkunjung Kebon Raya Bogor : Pukul 08:00-17:00
Harga
Tiket Masuk Kebun Raya Bogor ; Rp. 9.500,- / orang
Bagi
Anda yang hadir dengan menggunakan pesawat terbang. Tujuan tempat landing
peawat yang adan perlu ketahui adalah Bandara Soekarno - Hatta. Dari sana Anda
bisa menggunakan Bus Damri Airport untuk tujuan Bogor. Lama perjalanan dari
Airport Soekarno-Hatta ke bogor kurang lebih 2 jam (bila lancar). Setelah
sampai di Bogor, anda dapat menggunakan taksi untuk mencari alamat hotel atau
pun penginapan yang Anda telah pesan melalui reservasi online.
Dan
bagi Anda yang menggunakan kendaraan pribadi atau pun taksi. Anda dapat menuju
lokasi ini dengan mudah melalui akses jalan Toll Jagorawi arah keluar pintu
Toll Bogor. Setelah lampu merah Baranangsiang, ambillah arah kanan. Dan tidak
berapa jauh Anda akan menemukan lokasi Kebun Raya Bogor ini.
Semoga
pengalaman perjalanan wisata penulis dilokasi Kebun Raya Bogor ini, dapat
menjadi sebuah refrensi perjalanan wisata para sahabat-sahabat semua pada saat
hadir di Kota Bogor. Dan jangan lupa bila main dilokasi Kota Bogor beli makanan
asinan Bogornya juga ya ! Dan Selamat menikmati perjalanan wisata Anda.
Sumber
: Viva
No comments:
Post a Comment