July 3, 2012

Antara Semut, Laba-laba dan Lebah

Semut…lebah…laba-laba,…ketiga binatang ini merupakan binatang yang istimewa. Ketiga binatang tersebut merupakan beberapa binatang, yang namanya dipakai menjadi nama surat yang ada di dalam al-qur’an,  yaitu An-naml (semut), An-nahl (lebah) dan Al-ankabut (laba-laba). Masing-masing ketiga surat tersebut, terdapat pelajaran yang dapat diambil dengan penggambaran contoh dari masing-masing binatang tersebut.

Tetapi, terlepas dari hal diatas, dari ketiga binatang tersebut, Rasulullah SAW lebih menyukai lebah ketimbang semut dan laba-laba. Hal ini lebih didasarkan atas cara hidup ketiga binatang tersebut. Semut, merupakan binatang yang hidup berkoloni, binatang yang rajin, teratur, dan selalu bekerja sama, dan bersosialisasi. Ini merupakan sisi positif yang dicontohkan semut bagi manusia, tetapi yang menyebabkan Rasulullah SAW tidak memilih semut karena, semut merupakan hewan yang suka menyimpan banyak makanan dengan jumlah yang mungkin tidak habis sampai mereka mati, hal ini suatu yang mubadzir dan berlebihan.

Laba-laba, binatang ini merupakan binatang superhero karena bisa menggigit orang yang bisa berubah menjadi superhero (bercanda, hehehe). Laba-laba merupakan binatang yang tinggal dengan membuat sarang. Sehari-hari, mereka selalu berada di sarangnya jika tidak terusik. Yang menjadikan Rasulullah SAW tidak memilih binatang ini karena, laba-laba merupakan hewan yang malas, karena untuk mencari makan, laba-laba cenderung menunggu ada hewan yang tersangkut di sarangnya atau berada pada posisi yang dekat dengan dirinya sehingga dia bisa menangkapnya, tetapi tidak berusaha untuk menjemput rejekinya.

Selanjutnya, lebah, merupakan hewan yang disukai Rasulullah SAW dibandingkan kedua binatang yang lain. Lebah memiliki sengat, tetapi sengat tersebut tidak akan terpakai apabila dirinya tidak diganggu. Lebah juga merupakan binatang yang memberikan keuntungan bagi banyak pihak, lebah mengambil sari bunga, tetapi hal ini ternyata tidak merugikan bagi bunga karena akan membantu bunga melakukan penyerbukan. Dari sari bunga tersebut, oleh lebah diolah menjadi madu, yang ini bermanfaat bagi manusia. Hal ini lah yang membuat Rasulullah SAW menyukai lebah ketimbang semut dan laba-laba, karena lebah memberikan keuntungan bagi banyak pihak.

Surat An-Nahl 68-69
68.  Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia",
69.  Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang Telah dimudahkan (bagimu). dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.

No comments:

Post a Comment