Untuk Semua Nisa Di Dunia Maya
(dari MAA Sisingamangaraja Bumi Allah Syahrul Maghfirah 1423 H)
Memeluk kasih
Pada titian Rabb yang tiada bertepi
Menulis serpih
Pada titian hati yang terus tersembunyi
Merangkai tatih
Pada pengujung asa yang terus bersemi
Untuk Annisa
Di seluruh dunia maya
Rabb
Kembali kita dalam khalwat
Di antara dengkuran napas para penghuni surga
Di antara lantunan kapas para peminang jiwa
Di antara tetesan putik nenek tua pada tahajud cinta
Rabb
Berikanlah hamba kekuatan
Berikanlah hamba ketulusan
Untuk berbagi sayang karena-Mu
Untuk berbagi rindu karena-Mu
Untuk berbagi kasih karena-Mu
Untuk berbagi cinta karena-Mu
Oh tidak, cukuplah berbagi cita karena-Mu
Karena cinta ini cuma milik-Mu dan aku
Rabb
Nanda tidak menyesali
Kenapa Ramadan ini masih tetap sendiri
Berteman burung malam dan sunyi sepi
Meniti hari menggapai malam seribu cinta Ilahi
Rabb
Nanda tidak menyesali
Kenapa Ramadan ini terus kembali berjuang
Bersama bunga-bunga terjal seribu karang
Merakit jiwa meniti syahid di pengujung petang
Rabb
Nanda tidak menyesali
Kenapa Ramadan ini terus kembali menata hati
Berteman mushaf dan sajadah sunyi
Membasuh luka menggapai hati yang penuh suci
Nanda hanya menyesali
Diri Nanda yang tiada pandai menjaga hati
Rabb
Semuanya tahu
Jika Nanda selalu menemani rumah-rumah abadi
Semuanya tahu
Jika Nanda selalu istikamah memegang risalah suci
Semuanya tahu
Jika Nanda hanya mati demi tegaknya risalah Ilahi
Semuanya juga tahu
Jika Nanda tiada pernah mengurai kasih yang kita miliki
Jika Nanda tiada pernah menodai cinta yang tulus kita sejati
Semuanya tahu
Jika Nanda tiada pernah kuasa meniti
Jalan-jalan yang tiada Engkau ridai
Tapi Rabb
Tiada semua orang tahu
Jika ternyata
Terbetik hasrat dalam diri tuk mendekati
Tersirat syahwat untuk mengikuti
Tersirat keinginan untuk memenuhi
Tersirat hati yang selalu menanti
Tersirat dosa dan kesesatan yang tersembunyi
Kecuali Engkau yang tahu isi hati?
Rabb
Anugerahkanlah diri ini
Seorang zaujati
Yang dapat menyempurnakan risalah suci
Yang dapat saling berbagi kasih
Yang dapat saling berbagi hati
Yang rida dalam perpisahan karena Ilahi
Yang dapat mengerti
Bahwa mujahidnya
Adalah sosok manusia yang hina dan nista
Yang begitu bodoh dan terpedaya
Yang selalu digoda jalan-jalan syahwah yang mengungkungnya
Hanya sesosok insan
Yang terus berusaha temukan kembali kesuciannya
Rabb
Ramadan ini begitu indah kita miliki
Ramadan ini begitu damai kita jalani
Jadikanlah Rabb
Ini kesempatan terbaik untuk muhassabah diri
Rabb
Nanda begitu malu
Jika masih harus tebarkan selaksa pinta
Karena Engkau
Telah berikan semua yang tiada aku pinta
Hingga tiada lagi nikmat untuk didustakan
Nanda sangat malu
Jika masih harus semikan sejuta kriteria
Karena Engkau
Paling mengerti segalanya
Mana yang terbaik buat Nanda
Cukuplah
Engkaulah yang paling mengetahui
Engkaulah yang paling mengerti
Engkaulah yang paling memahami
Dan kuasakan
Tuk memberi
Tuk merahmati
Tuk melindungi
Tuk mengambil mujahidah kembali
Entah saat ini atau hingga Ramadan datang kembali
Rabb
Semoga
Kelak kami dapat menjalin kasih dalam dakwah
Kelak kami dapat merajut rindu dalam hidayah
Seperti Fatimah dan Salim Maula abu Hudzaifah
Hingga risalah ini tegak menutup semua jalan syahwah
Sungguh
Rabb hanya Engkau cinta sejatiku
Hanya Engkau cinta dan kasihku
Dan Nanda terus berharap dalam kelam
Ada serpihan cinta dalam munajatku
Nanda…
Aku tahu
Tiada yang kau pinta ataupun yang tersibak di hatimu
Aku pun tahu
Apa yang terbaik kan kuberikan untukmu
Mendekatlah Nanda
Wahai jiwa yang selalu mengingat akan cinta Rabbnya
Tiap detik dan dalam tiap detakan napasnya
Nanda…
Aku telah anugerahkan
Seorang mujahidah yang Aku dan kaudambakan
Yang dapat antarkan
Nanda bersama dalam pelukan
Kelak Nanda kan temui
Kelak Nanda kan tatapi
Dan kelak Nanda kan temukan
Ada serpihan cinta yang kubagikan
Ada serpihan kasih yang kuberikan
Tanpa sedikitpun cinta kita yang berkurang
Seorang mujahidah
Yang bersama Nanda sempurnakan jalan dakwah
Hingga kelak Nanda menikah
Dalam naungan hidayah
Dalam restu para penghuni bumi
Dalam doa para malaikat abadi
Dalam Ramadan yang selalu bersama kita lalui
Nanda
Pinanglah sang mujahidah
Karena keridaanku ada dalam kemuliaannya
Dan cintailah sang mujahidah
Karena kasihku ada dalam kesuciannya
Nanda
Aku terus menantimu
Bersama sang mujahidah yang dulu pernah aku titipi
Di Firdaus yang terus aku rahmati
Dengan seribu kasih dan cinta Ilahi
Rabb…
Benarkah Rabb..
Alhamdulillah
Engkau telah mengerti
Engkau begitu dekat di hati ini
Dan
Janji-Mu pasti Nanda kan jalani
Rabb
Nanda senang sekali
Malam ini, tahajjud kembali bening di hati
Pada titian Rabb yang tiada bertepi
Menulis serpih
Pada titian hati yang terus tersembunyi
Merangkai tatih
Pada pengujung asa yang terus bersemi
Untuk Annisa
Di seluruh dunia maya
Rabb
Kembali kita dalam khalwat
Di antara dengkuran napas para penghuni surga
Di antara lantunan kapas para peminang jiwa
Di antara tetesan putik nenek tua pada tahajud cinta
Rabb
Berikanlah hamba kekuatan
Berikanlah hamba ketulusan
Untuk berbagi sayang karena-Mu
Untuk berbagi rindu karena-Mu
Untuk berbagi kasih karena-Mu
Untuk berbagi cinta karena-Mu
Oh tidak, cukuplah berbagi cita karena-Mu
Karena cinta ini cuma milik-Mu dan aku
Rabb
Nanda tidak menyesali
Kenapa Ramadan ini masih tetap sendiri
Berteman burung malam dan sunyi sepi
Meniti hari menggapai malam seribu cinta Ilahi
Rabb
Nanda tidak menyesali
Kenapa Ramadan ini terus kembali berjuang
Bersama bunga-bunga terjal seribu karang
Merakit jiwa meniti syahid di pengujung petang
Rabb
Nanda tidak menyesali
Kenapa Ramadan ini terus kembali menata hati
Berteman mushaf dan sajadah sunyi
Membasuh luka menggapai hati yang penuh suci
Nanda hanya menyesali
Diri Nanda yang tiada pandai menjaga hati
Rabb
Semuanya tahu
Jika Nanda selalu menemani rumah-rumah abadi
Semuanya tahu
Jika Nanda selalu istikamah memegang risalah suci
Semuanya tahu
Jika Nanda hanya mati demi tegaknya risalah Ilahi
Semuanya juga tahu
Jika Nanda tiada pernah mengurai kasih yang kita miliki
Jika Nanda tiada pernah menodai cinta yang tulus kita sejati
Semuanya tahu
Jika Nanda tiada pernah kuasa meniti
Jalan-jalan yang tiada Engkau ridai
Tapi Rabb
Tiada semua orang tahu
Jika ternyata
Terbetik hasrat dalam diri tuk mendekati
Tersirat syahwat untuk mengikuti
Tersirat keinginan untuk memenuhi
Tersirat hati yang selalu menanti
Tersirat dosa dan kesesatan yang tersembunyi
Kecuali Engkau yang tahu isi hati?
Rabb
Anugerahkanlah diri ini
Seorang zaujati
Yang dapat menyempurnakan risalah suci
Yang dapat saling berbagi kasih
Yang dapat saling berbagi hati
Yang rida dalam perpisahan karena Ilahi
Yang dapat mengerti
Bahwa mujahidnya
Adalah sosok manusia yang hina dan nista
Yang begitu bodoh dan terpedaya
Yang selalu digoda jalan-jalan syahwah yang mengungkungnya
Hanya sesosok insan
Yang terus berusaha temukan kembali kesuciannya
Rabb
Ramadan ini begitu indah kita miliki
Ramadan ini begitu damai kita jalani
Jadikanlah Rabb
Ini kesempatan terbaik untuk muhassabah diri
Rabb
Nanda begitu malu
Jika masih harus tebarkan selaksa pinta
Karena Engkau
Telah berikan semua yang tiada aku pinta
Hingga tiada lagi nikmat untuk didustakan
Nanda sangat malu
Jika masih harus semikan sejuta kriteria
Karena Engkau
Paling mengerti segalanya
Mana yang terbaik buat Nanda
Cukuplah
Engkaulah yang paling mengetahui
Engkaulah yang paling mengerti
Engkaulah yang paling memahami
Dan kuasakan
Tuk memberi
Tuk merahmati
Tuk melindungi
Tuk mengambil mujahidah kembali
Entah saat ini atau hingga Ramadan datang kembali
Rabb
Semoga
Kelak kami dapat menjalin kasih dalam dakwah
Kelak kami dapat merajut rindu dalam hidayah
Seperti Fatimah dan Salim Maula abu Hudzaifah
Hingga risalah ini tegak menutup semua jalan syahwah
Sungguh
Rabb hanya Engkau cinta sejatiku
Hanya Engkau cinta dan kasihku
Dan Nanda terus berharap dalam kelam
Ada serpihan cinta dalam munajatku
Nanda…
Aku tahu
Tiada yang kau pinta ataupun yang tersibak di hatimu
Aku pun tahu
Apa yang terbaik kan kuberikan untukmu
Mendekatlah Nanda
Wahai jiwa yang selalu mengingat akan cinta Rabbnya
Tiap detik dan dalam tiap detakan napasnya
Nanda…
Aku telah anugerahkan
Seorang mujahidah yang Aku dan kaudambakan
Yang dapat antarkan
Nanda bersama dalam pelukan
Kelak Nanda kan temui
Kelak Nanda kan tatapi
Dan kelak Nanda kan temukan
Ada serpihan cinta yang kubagikan
Ada serpihan kasih yang kuberikan
Tanpa sedikitpun cinta kita yang berkurang
Seorang mujahidah
Yang bersama Nanda sempurnakan jalan dakwah
Hingga kelak Nanda menikah
Dalam naungan hidayah
Dalam restu para penghuni bumi
Dalam doa para malaikat abadi
Dalam Ramadan yang selalu bersama kita lalui
Nanda
Pinanglah sang mujahidah
Karena keridaanku ada dalam kemuliaannya
Dan cintailah sang mujahidah
Karena kasihku ada dalam kesuciannya
Nanda
Aku terus menantimu
Bersama sang mujahidah yang dulu pernah aku titipi
Di Firdaus yang terus aku rahmati
Dengan seribu kasih dan cinta Ilahi
Rabb…
Benarkah Rabb..
Alhamdulillah
Engkau telah mengerti
Engkau begitu dekat di hati ini
Dan
Janji-Mu pasti Nanda kan jalani
Rabb
Nanda senang sekali
Malam ini, tahajjud kembali bening di hati
*Tanpa mengurangi isi puisi dari sang penyair, mohon ijin diunggah untuk manfaat bersama
amin doanya
ReplyDeletesmg yang terbaik,...amin..^_^
Delete