January 28, 2013

Sifat Orang Indonesia Terhadap Teknologi Digital


Transformasi teknologi di dunia terjadi begitu cepat dari waktu ke waktu, termasuk di Indonesia. Teknologi digital seperti komputer merupakan hal yang mutlak diperlukan dan digunakan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Komputer yang awalnya diciptakan dengan tujuan mempermudah manusia menghitung lebih cepat, sekarang sudah memiliki banyak sekali fungsi, seperti membuat tulisan, bermain game, menggunakan internet, dan sebagainya yang kemudian seiring berjalannya waktu semakin banyak teknologi digital selain komputer yang berkembang, seperti MP3 Player, iPod, Wii,  koran digital, dan Smartphone. Banyak masyarakat indonesia yang kecanduan atau ketergantungan oleh teknologi digital seperti handphone, kamera, serta laptop dan digunakan oleh semua kalangan umur, dari anak-anak sampai hingga orang dewasa.



Masyarakat Indonesia sangat sigap dalam menganggapi perkembangan teknologi digital. Terbukti dari data (sumber yahoo.com : 2011) bahwa  negara Indonesia sebagai pengguna jejaring sosial di internet dengan jumlah terbesar di dunia. Namun, melek teknologi masyarakat Indonesia belum sampai pada tahap penciptaan dan inovasi dari teknologi itu sendiri. Kalaupun pun ada itu hanya berasal dari sedikit manusia yang berada dalam negara ini. Dan jika lebih peka mengamati, fakta terbesar bahwa Indonesia sebagai pengguna terbanyak dari jejaring sosial di dunia cyber adalah karena karakter masyarakat yang suka bersosialisasi, perilaku konsumtif masyarakat yang latah akan sesuatu yang baru, dan pengaruh eksternal karena berkomunikasi di dunia cyber akan membuat individu cenderung lupa akan waktu.

Teknologi digital juga mempermudah masyarakat Indonesia dalam mendapatkan informasi terupdate.  Dengan adanya teknologi, kita dapat mengetahui berita-berita terbaru dan terkini. seperti berita atau informasi bencana alam, pesawat jatuh, selebritis, dan pemerintah. Namun, hal tersebut memiliki dampak negatif bagi masyarakat Indonesia, yaitu semakin banyaknya kasus Plagiarisme yang terjadi, masyarakat Indonesia yang cenderung konsumtif akan senang oleh kemudahan dan menjadi malas. Dengan banyaknya informasi yang mudah didapat membuat masyarakat Indonesia cenderung melakukan plagiarism atau sekedar mengcopy dan paste tanpa mencantumkan sumber informasi.

Teknologi digital sudah banyak digunakan masyarakat Indonesia untuk melakukan bisnis, baik itu bisnis barang atau jasa. Dengan adanya berbagai social media yang digunakan sebagian besar masyarakat Indonesia seperti Facebook dan Twitter membuat para pembisnis di Indonesia lebih mudah dalam mempromosikan produk-produk ataupun jasa yang mereka tawarkan. Selain itu, dengan cara online seperti itu dapat mempermudah proses jual-beli tanpa perlu tatap muka dan membayar langsung (cash). Namun, kegiatan ini dapat merugikan pula, seperti terjadi penipuan oleh penjual maupun pembeli, penyalahgunaan nomor rekening, dan lain-lain.

Gadget merupakan hal yang sangat diramaikan oleh masyarakat Indonesia, seperti iPod, iPhone, Blackberry, dan Android. Sebagian besar masyarakat Indonesia sangat antusias dengan Gadget, selalu ramai apabila terdapat Gadget baru yang masuk ke Indonesia dan sesegera mungkin membelinya. Di era digital sekarang ini fungsi Gadget sudahlah sangat beragam, dalam sebuah handphone saja dapat digunakan untuk mengirim sms, telepon, foto, video, bermain game, chat, browsing, mengedit foto, dan lain-lain. Hal ini memberikan dampak positif dan negatif bagi masyarakat Indonesia. Dampak positifnya, dengan sebuah handphone dengan kemampuan seperti itu kita tidak perlu lagi memiliki laptop, Playstation, kamera, dan MP3 Player lagi dan mempermudah kita untuk berkomunikasi dengan orang lain dalam jarak yang sangat jauh sekalipun. Dampak negatifnya, dengan berbagai Gadget tersebut meski dapan mendekatkan yang jauh, tetapi dapat pula menjauhkan yang dekat, contohnya, ketika sedang makan malam dengan keluarga, seluruh anggota keluarga justru asyik bermain dengan masing-masing Blackberry, iPhone, dan sebagainya dan tidak berinteraksi antar anggota keluarga. Gadget ini juga membuat masyarakat Indonesia menjadi anti-social dalam kehidupan nyata dan hanya berinteraksi melalui dunia maya.

Menurut saya, untuk masalah Gadget ini, masyarakat Indonesia sudah kelewatan, sebagian masyarakat Indonesia sangat tergila-gila dengan Gadget seakan-akan tanpa Gadget hidup mereka akan hancur, mood mereka pun akan berubah apabila terjadi sesuatu pada Gadget mereka. Hal ini sangatlah berlebihan, terlebih lagi yang membuat berbagai Gadget tersebut sebagian besar bukanlah masyarakat Indonesia.

Kesimpulannya, masyarakat Indenesia yang cenderung konsumtif membuat mereka tergila-gila dengan teknologi digital dan hanya sekedar ikut-ikutan menggunakannya. Seharusnya, dengan potensi yang cukup besar dan berbagai bakat serta kreativitas yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia terutama generasi muda justru dapat mengembangkan berbagai teknologi digital tersebut, tidak sekedar menggunakannya saja. Ya, tidak sepenuhnya salah generasi muda, karena sesungguhnya izin, dukungan, serta dana untuk berbagai kegiatan yang ingin dilakukan oleh generasi muda dalam menciptakan sesuatu justru sulit dan nyaris tidak diberikan oleh pemerintah. Padahal, apabila pemerintah mendukung berbagai kegiatan generasi muda yang bertujuan untuk mengharumkan bangsa Indonesia, Negara Indonesia kita ini dapat lebih unggul dari negara-negara lainnya.

No comments:

Post a Comment