Transformasi
teknologi di dunia terjadi begitu cepat dari waktu ke waktu, termasuk di
Indonesia. Teknologi digital seperti komputer merupakan hal yang mutlak
diperlukan dan digunakan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Komputer
yang awalnya diciptakan dengan tujuan mempermudah manusia menghitung lebih
cepat, sekarang sudah memiliki banyak sekali fungsi, seperti membuat tulisan,
bermain game,
menggunakan internet, dan sebagainya yang kemudian seiring berjalannya waktu
semakin banyak teknologi digital selain komputer yang berkembang, seperti MP3 Player, iPod,
Wii, koran digital, dan Smartphone.
Banyak masyarakat indonesia yang kecanduan atau ketergantungan oleh teknologi
digital seperti handphone,
kamera, serta laptop dan digunakan oleh semua kalangan umur, dari
anak-anak sampai hingga orang dewasa.
Masyarakat
Indonesia sangat sigap dalam menganggapi perkembangan teknologi digital.
Terbukti dari data (sumber yahoo.com : 2011) bahwa negara Indonesia sebagai
pengguna jejaring sosial di internet dengan jumlah terbesar di dunia. Namun, melek teknologi
masyarakat Indonesia belum sampai pada tahap penciptaan dan inovasi dari
teknologi itu sendiri. Kalaupun pun ada itu hanya berasal dari sedikit manusia
yang berada dalam negara ini. Dan jika lebih peka mengamati, fakta terbesar
bahwa Indonesia sebagai pengguna terbanyak dari jejaring sosial di dunia cyber adalah karena
karakter masyarakat yang suka bersosialisasi, perilaku konsumtif masyarakat
yang latah akan sesuatu yang baru, dan pengaruh eksternal karena berkomunikasi
di dunia cyber
akan membuat individu cenderung lupa akan waktu.
Teknologi
digital juga mempermudah masyarakat Indonesia dalam mendapatkan informasi terupdate.
Dengan adanya teknologi, kita dapat mengetahui berita-berita terbaru dan
terkini. seperti berita atau informasi bencana alam, pesawat jatuh, selebritis,
dan pemerintah. Namun, hal tersebut memiliki dampak negatif bagi masyarakat
Indonesia, yaitu semakin banyaknya kasus Plagiarisme
yang terjadi, masyarakat Indonesia yang cenderung konsumtif akan senang oleh
kemudahan dan menjadi malas. Dengan banyaknya informasi yang mudah didapat
membuat masyarakat Indonesia cenderung melakukan plagiarism atau sekedar mengcopy dan paste tanpa
mencantumkan sumber informasi.
Teknologi
digital sudah banyak digunakan masyarakat Indonesia untuk melakukan bisnis,
baik itu bisnis barang atau jasa. Dengan adanya berbagai social media yang
digunakan sebagian besar masyarakat Indonesia seperti Facebook dan Twitter membuat
para pembisnis di Indonesia lebih mudah dalam mempromosikan produk-produk
ataupun jasa yang mereka tawarkan. Selain itu, dengan cara online seperti itu
dapat mempermudah proses jual-beli tanpa perlu tatap muka dan membayar langsung
(cash).
Namun, kegiatan ini dapat merugikan pula, seperti terjadi penipuan oleh penjual
maupun pembeli, penyalahgunaan nomor rekening, dan lain-lain.
Gadget
merupakan hal yang sangat diramaikan oleh masyarakat Indonesia, seperti iPod,
iPhone, Blackberry,
dan Android. Sebagian besar masyarakat Indonesia sangat antusias dengan Gadget, selalu
ramai apabila terdapat Gadget
baru yang masuk ke Indonesia dan sesegera mungkin membelinya. Di era digital
sekarang ini fungsi Gadget
sudahlah sangat beragam, dalam sebuah handphone
saja dapat digunakan untuk mengirim sms,
telepon, foto, video, bermain game,
chat, browsing, mengedit
foto, dan lain-lain. Hal ini memberikan dampak positif dan negatif bagi
masyarakat Indonesia. Dampak positifnya, dengan sebuah handphone dengan
kemampuan seperti itu kita tidak perlu lagi memiliki laptop, Playstation,
kamera, dan MP3
Player lagi dan mempermudah kita untuk berkomunikasi dengan orang
lain dalam jarak yang sangat jauh sekalipun. Dampak negatifnya, dengan berbagai
Gadget
tersebut meski dapan mendekatkan yang jauh, tetapi dapat pula menjauhkan yang
dekat, contohnya, ketika sedang makan malam dengan keluarga, seluruh anggota
keluarga justru asyik
bermain dengan masing-masing Blackberry,
iPhone, dan sebagainya dan tidak berinteraksi antar anggota keluarga.
Gadget
ini juga membuat masyarakat Indonesia menjadi anti-social dalam kehidupan nyata dan
hanya berinteraksi melalui dunia maya.
Menurut
saya, untuk masalah Gadget
ini, masyarakat Indonesia sudah kelewatan, sebagian masyarakat
Indonesia sangat tergila-gila dengan Gadget
seakan-akan tanpa Gadget
hidup mereka akan hancur, mood
mereka pun akan berubah apabila terjadi sesuatu pada Gadget mereka. Hal
ini sangatlah berlebihan, terlebih lagi yang membuat berbagai Gadget tersebut
sebagian besar bukanlah masyarakat Indonesia.
Kesimpulannya,
masyarakat Indenesia yang cenderung konsumtif membuat mereka tergila-gila
dengan teknologi digital dan hanya sekedar ikut-ikutan menggunakannya.
Seharusnya, dengan potensi yang cukup besar dan berbagai bakat serta kreativitas
yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia terutama generasi muda justru dapat
mengembangkan berbagai teknologi digital tersebut, tidak sekedar menggunakannya
saja. Ya, tidak sepenuhnya salah generasi muda, karena sesungguhnya izin,
dukungan, serta dana untuk berbagai kegiatan yang ingin dilakukan oleh generasi
muda dalam menciptakan sesuatu justru sulit dan nyaris tidak diberikan oleh
pemerintah. Padahal, apabila pemerintah mendukung berbagai kegiatan generasi
muda yang bertujuan untuk mengharumkan bangsa Indonesia, Negara Indonesia kita
ini dapat lebih unggul dari negara-negara lainnya.
No comments:
Post a Comment