Wamena
- Pasir putih tak hanya identik dengan pantai. Buktinya, Bukit Sumpula di
Distrik Kurulu, Wamena, Papua, punya bukit yang dipenuhi hamparan pasir putih.
Aneh tapi nyata!
Papua seolah tak pernah habis untuk dijelajahi. Di bagian tengah pulaunya, tepatnya di Wamena, ada keajaiban alam yang akan membuat Anda takjub. Hamparan pasir putih di Bukit Sumpula mampu membuat takjub.
Dari
Bandara Wamena, perjalanan ke Bukit Sumpula memakan waktu sekitar 45 menit
dengan mobil. Panasnya kota Wamena diimbangi dengan udara sejuk khas Wamena.
Terang saja, wilayahnya dikelilingi oleh pegunungan. Segarnya!
Akhirnya,
mata semua rombongan tertuju ke suatu bukit. Bukit yang ditumbuhi rerumputan
dan penuh bebatuan berwarna abu-abu. Tak ada pohon yang berukuran tinggi di
sana.
Mobil
pun berhenti di tepian. Semua rombongan sudah dijanjikan oleh sang pemandu soal
bukit yang diselimuti pasir putih. Kamera pun sudah siap di tangan untuk
mengabadikannya. Setelah mendaki bukit dari tepi jalan, janji itu pun ditepati.
Ya, di depan kami ada hamparan pasir putih. Benar-benar pasir putih seperti
pasir pantai!
"Di
bukit ini ada enam titik lokasi pasir putihnya," kata pemandu kami, Sakeus
Dabi.
Pasir
putihnya sangat kontras dengan rerumputan hijau disekelilingnya. Ini
benar-benar ajaib. Saat dipegang, tekstur pasirnya sangat halus di tangan.
Masih
dalam rasa takjub, rombongan disuruh untuk mendaki lebih ke atas. Ada apalagi
di sana?
Wow!
Saat mendaki ke atas bukitnya lebih tinggi lagi, pasir putihnya makin banyak.
Tak hanya itu, batu-batu besar berwana hitam dan abu-abu makin membuat
pemandangannya menakjubkan. Batu-batu granitnya seperti di pantai yang ada di
Pulau Belitung!
"Pasir
putih ini sudah ada sejak dulu, ini adalah pemberian Tuhan," lanjut
Sakeus.
Rombongan
pun dibuat sibuk memotret sana-sini, sekaligus bermain pasir. Dari atas
bukitnya, ada pegunungan berwana hijau yang diselimuti awan putih dan langit
biru jernih. Anak-anak kecil yang bermain di sini menambah keceriaan kami.
"Masyarakat
menjaga tempat ini menolak pengolahan pasir putih untuk dibuat kaca,"
tegas Sakeus.
Sakeus
menambahkan, bukit pasir putih ini belum masuk dalam pengelolaan Dinas Budaya
dan Pariwisata. Masyarakatlah yang menjaganya agar tetap terawat.
"Untuk
biaya masuknya secara sukarela saja," ujar Sakeus.
Inilah
keajaiban Papua lainnya. Pasir putih di sini bagaikan 'pantai' yang dipindah di
atas bukit. Meski tak ada air laut biru, pasir putihnya sudah membuat diri ini
takjub!
No comments:
Post a Comment